Definisi Window Dressing ?
Window dressing merupakan strategi untuk mempercantik portfolio investasi atau laporan keuangan, yang sering dilakukan oleh manajer investasi maupun perusahaan terbuka. Sebelum akhirnya disajikan ke para pemegang saham (investor) ataupun klien. Dengan harapan tampilan portfolio atau laporan keuangan menjadi menarik di mata para investor.
Cara yang biasa dilakukan adalah dengan menunda pembayaran kewajiban, menyajikan informasi penjualan aset terakhir, atau dengan upaya membukukan pendapatan lebih awal. Di waktu yang sama, perusahaan juga bisa menyajikan informasi berupa pembelian aset terbaru atau kegiatan operasional, dengan menggunakan dana dari penjualan aset yang sudah pernah dilakukan.
Window dressing secara tidak langsung membuat harga saham-saham unggulan mengalami kenaikan. Begitu juga dengan manajer investasi yang berupaya meningkatkan nilai saham perusahaan, sehingga penutupan kinerja akhir tahun terlihat baik. Menariknya tindakan ini dilakukan oleh manajer investasi di seluruh dunia, akibatnya indeks harga saham bergerak naik.
Window dressing ini unik karena biasa terjadi ketika menjelang tutup buku atau pada kuartal akhir tahun. Oleh karenanya, di setiap akhir tahun atau Desember merupakan bulan yang paling dinanti oleh investor. Di
Menariknya window dressing ini biasa terjadi di setiap akhir kuartal (Maret, Juni, September, Desember), bertepatan dengan musim rilisnya laporan keuangan perusahaan. Namun efek window dressing yang paling terasa justru terjadi di akhir tahun yakni Desember. Di saat itu lah, investor mulai berburu keuntungan yang besar dari kenaikan sejumlah saham. Bahkan kenaikan harga saham masih berlanjut sampai Januari, yang kemudian kita kenal dengan sebutan ‘January Effect.’
.
Tanda Terjadinya Window Dressing
Fenomena window dressing biasanya ditandai dengan kenaikan harga saham hingga mencapai kisaran 5% – 10% hanya dalam satu hari perdagangan bursa.
« Back to Glossary Index